Rabu, 25 Desember 2013

Nyari Ide

Nyari ide itu beneran susah banget, terutama ide buat inovasi produk baru (pangan). Di luar pangan, ide mengalir lancar jaya tanpa hambatan. Banyak banget, salah satunya adalah iket Sunda. Cuma bisa selftalk aja nih.

"Kalaupun itu nemu ide pangan, pasti ide itu hebat banget mil" yep, saking susah nemunya ya, ckck..

"Gantungkan cita-citamu setinggi langit, kalaupun jatuh paling nyangkut di awan" –Ir. Soekarno (dengan sedikit perubahan)

Kamis, 21 November 2013

Dinamika Organisasi

Akhirnya, Alhamdulillah kepanitiaan FTIP Fair ini berakhir, dengan lancer Alhamdulillah insya allah berkah. Di sana banyak hal yang menurut aku yang terkadang kurang sesuai dengan hati nurani #maybe. Di sela-sela kesibukan, masih bisa kepoin twitter orang (terutama Farhat Abbas), akun twit anti mainstream di Jatinangor. Melihat bagaimana mereka "berkoar" di Twitter saat mereka tidak menunjukkan "aksinya". Ngomong aja udah kayak gitu apalagi aksi mil. Lebih parah #maybe

Sejujurnya ada sebuah kejadian tidak mengenakkan pada saat *biip terakhir. Di saat itu, bener-bener deh diuji mental dan kekompakan. Orang-orang yang ikut organisasi pasti merasakan dinamika ini. Ada naik ada turun, ada saatnya kita harus take of charge, bukan showing up. Secara pribadi, orang-orang mungkin menganggap aku "showing up", padahal take of charge aja -_-. Terserah bagaimana orang menilai, aku ga suka ketika tim lagi menuju chaos. Butuh seorang pemimpin. Seringkali ketika orang lain ga inisiatif, dengan "terpaksa" kita harus berbuat, aksi. Di lain sisi, kita yang ga aksi, merekalah yang beraksi. Dan seterusnya..

Terkadang ekspektasi kita terlalu tinggi terhadap orang (terutama terhadap pemimpin) sehingga jika tidak sesuai akan kecewa. Bisa kecewa bisa engga. Orang yang simpati cenderung #pastinya kecewa. Tapi, namanya juga orang ya kali kita menuntut dia untuk jadi sempurna. Kita diciptakan untuk menjadi keren, bukan untuk menjadi sempurna (Anonim, 2013).

Ada saatnya kita melihat politik di balik maksud-maksud tertentu atau spekulasi-spekulasi. Politics: Everyone can do anything. Aku ngerasa tujuan kita yang katanya sih bermanfaat untuk orang banyak jadi "Ternoda" oleh yang namanya politik ini. Bisa jadi politik data dari ego manusia yang egois banget #maybe versus tujuan untuk menjadi bermanfaat bagi orang banyak datang dari hati yang tulus yang terdalam.

Senin, 14 Oktober 2013

The Beatles

Pasti temen-temen semua tau the Beatles kan? Paling seneng deh kalau ngedengerin Yesterday-nya John Lennon. Kali ini ga akan bahan tentang The Beatles tapi bisnis model dan komitmen.

Beberapa bulan yang lalu saya liat pengumuman di Facebook kalau ada perlombaan bisnis model tingkat nasional yang diadain sama IPB. Menarik, soalnya selama ini ikut lomba "ga nyambung" terus. Beda lho antara bisnis model sama rencana bisnis. Bener-bener beda. Oke deh langsung aja ngajak Desi sama Odi. Setelah liat ketentuannya gimana, yaaa agak sulit nampaknya soalnya kita harus ngetes model bisnis kita. Saat itu belum kepikiran apa-apa atau mau usaha aja. Tiba-tiba keinget sama Prof Ade sama Oci….

Oh iyaa,, usaha iket Sunda aja yuk #antimainstream. Kalau anak pangan pasti mau jualan makanan da, pasti itu mah 95%. Awalnya yang ngerespon cuma Odi aja, Desi engga ikutan soalnya kalau menurut aku dia ga iktu karena ga sesuai sama passionnya yang pangan banget. Ya terserah sih mau usaha apa aja, tapi apa salahnya nyoba di luar pangan.

Dan ujung-ujungnya aku deui yang ngerjain, mulai dari bisnis model, pembuatan HPP, ngetes (sama Odi sih), sama ketemu kang Ajo KIS. Kenapa sih dia selalu ga ada selalu dibutuhin??? Sebenernya itu inti dari isi pos ini. Steve Jobs punya quotes bagus banget nih,, ni dia:

My model for business is the Beatles. They were four guys who kept each other's negative tendencies in check. They balanced each other and the total was greater than the sum parts. And that's how I see business. Great things in business are never done by one person; they are done by a team of people.

Ya sejujurnya aku ga bisa eksekusi bisnis ini sendiri. Akhirnya aku ngajak Desi sama Koko. Aku apresiasi mereka karena mereka mau bantu (walaupun sebenernya mereka ga ngerti sama apa yang aku kerjain). Yang ngerti ni bisnis model cuma aku aja deh dikelompok itu. Kalau Odi ikut,, pasti jadi berdua deh yang ngerti. Pengen konsultasi sama dosen dah telat,, terlalu mepet. Olangan mode on. Pengen sharing sama kakak kelas juga ga bisa soalnya pada saribuk gitu. Olangan banget dan aku berharap bisa lolos 20 besar,, terus 5 besar… akhirnya diundang ke Bogor #hopefully.

Amat sangat sayang disayangkan gitu kata aku mah orang-orang yang menyia-nyiakan kesempatan ini. Pengen tapi abu-abu dan ga ngebuktiin mau bantu. Aku ke KIS sendiri, udah mah besoknya laporan empat, malem lagi.. untung aja langsung ketemu. Maaf aja ini mah aku kudu tegas aku ga bisa kerjasama sama orang yan`g kayak gitu #curcol.

Minggu, 08 September 2013

Food Story: Susu kedelai dan Susu sapi

Siapa sih yang ga suka susu kedelai? Mungkin beberapa orang atau mungkin banyak orang yang ga doyan susu yang satu ini. Setelah bergalau ria dengan mata kuliah semester 5 -_-, akhirnya saya memutuskan untuk menjadi tester makanan (kali ini lebih intens) atau bisa dibilang wisata kuliner gitu. Ternyata asik juga nih.

Beberapa hari yang lalu saya nyobain susu kedelai suatu produk (merk ga disebutin ya), tinggi kalsium, rasa vanilla. Kalau menurut saya sih, dilihat dari segi kemasan kurang menarik dan kurang praktis karena ngebukanya harus pake gunting. Kalau saya memposisikan jadi konsumen mungkin kayak gitu ngomongnya (enak bener), tapi menurut anak teknologi pangan "OK, itu masih bisa diterima". Kalau aja pake karton kayak pengemasan susu UHT bakal sedikit beda. Just my opinion.. dan kenapa saya beli? Soalnya susu yang bersangkutan udah dapet label halal, depkes, dll. Jadi belajar pengawasan mutu intinya mah. Seneng deh udah tester-tester gitu, berasa teknologi pangannya J

Nah, sekarang rasanya. Kalau ngomongin rasa pasti itu subjektif banget. Yang suka susu kedelai mungkin suka dan bilang enak apalagi kalau lagi kehausan,, enak bener, dingin-dingin lagi (y). Kalau saya yang biasa aja mungkin bisa dibilang bukan ga enak ya tapi ya gitu deh rasanya (karena ga doyan juga -_-). Kerasa banget kedelainya lho.

Setelah itu saya beli susu sapi segar rasa stroberi sama blueberry. Produk ini belum ada izin p-irt, halal, depkes, dll. Kayaknya sih ini perusahaan baru berdiri dan aku juga baru nyoba produknya. Kemasannya agak tembus pandang, ya menurut aku untuk susu ini sebaiknya yang ga tembus pandang supaya komponen-komponen susu ga ada yang rusak. Saya lupa siapa ya yang rusak gara-gara cahaya (di dalam susu)?

Dan akhirnya liat slide biokimia pangan,, katanya: energi radiasi yg diemisikan oleh cahaya diabsorbsi dan berinteraksi dengan komponen susu dan menghasilkan reaksi fotokimia yang menyebabkan terbentuknya off-flavor.

Ternyata kemasan yang transparan mempercepat off-flavor J pada susu.

Sekian dulu food story-nya, nanti post selanjutnya ada fast food, bye J

Sabtu, 20 Juli 2013

Berkarya ya ya ya

Berkarya itu mencari hal-hal yang tidak lumrah dalam hidup

Berkarya itu mampu mentertawakan diri sendiri

Berkarya itu ga sebatas cuma buat yang IPK-nya tinggi menjulang

Berkarya adalah milik kita semua, milik orang-orang yang ingin perubahan

Berkarya tidak memerlukan keahlian, hanya niat dan kemauan #itusaja

Berkarya adalah suatu proses, proses berkembang kearah lebih baik

Berkarya adalah belajar, menjadi juara bukan tujuan akhir

Berkarya adalah berinovasi

Berkarya adalah sportivitas

Berkarya adalah menciptakan rantai nilai dan manfaat

Berkarya adalah beraksi, menciptakan aksi selanjutnya yang berkesinambungan

Berkarya adalah secercah harapan, kalo ga, mau dibawa kemana bangsa ini?

Kamis, 18 Juli 2013

Sahabat Mimin

Semuanya berawal dari sini,, semester tiga super hectic, crowded, dll. Waktu itu saya berpikir engga asik kalau semester ini cuma diisi kepanitiaan Spekta aja. Teu rame!

Dan akhirnya memutuskan untuk mencari lomba yang yaa,, kesampaian sama mahasiswa semester 3 #ceritanyasih.

Dan akhirnya tidak sengaja nge-share link lomba ke salah seorang teman, Desi Mega Ariyanti,, orang Bandung yang tinggal deket pasar Kiaracondong. Sampai akhirnya kesengajaan itu terjadi menjadi sebuah obrolan serius, "Des, ngajak Ijah aja atuh, kan lumayan wawasan baru (Ijah, anak statistika, sohibnya Sandra)". Ujung-ujungnya teu jadi karena beberapa hal, di antaranya kesibukan bikin laporan yang ga ada abisnya -_-. Waktu itu kami mau ikut lomba Mandiri Young Technopreneur,, wow kita benar-benar muda banget buat ikut lomba ini soalnya kita tanya mulu sang Admin alias mimin gimana teknis lombanya, nanya screening teknologi teh apa. Saking banyak nanya, miminnya bilang "Yaudah de, ikut dulu aja J ". Ada sih ketakutan ketika kita baru pertama kali "menapakkan" kaki di dunia baru, dunia berkarya. Takut presentasinya lah, malu, takut ini, takut itu. Menyadari bahwa tanggung jawab lomba adalah tanggung jawab yang besar (waktu itu mikirnya gitu).

Dan akhirnya gajadi -_-. Kebanyakan nanya dan mikir itu kurang baik,, ide jadi ga fresh lagi dan terkesan basi.

Waktu itu selain alesan sibuk, ada tugas Ekotek bikin PKM. Yah, kalau ikut lomba, berarti dobel dong ni HPP. Seriusan aku ga ngerti itu HPP teh gimana, per pesanan, per produk, dll, cuma Desi aja yang ngerti. HPP buat lomba udah dibuat dan akhirnya kami memutuskan untuk menunda HPP untuk lomba yang akan datang…

Sehingga suatu ketika pada saat UAS semester 3, Ninis bilang kalau ITB lagi ngadain lomba business plan. Masih lama kok deadline-nya mil J, kata Ninis. Terus, aku inget waktu itu Dina bilang, "Yaudah mil coba aja dulu, aku pernah nonton anak-anak gitu (kira-kira remaja) presentasinya PD walaupun dia ga nguasain materi 100%, yang penting nyoba dulu aja mil". Dari situ saya berpikir, baiklah "It's time for action".


Tak lama kemudian, terbayang ketika nanya-nanya lagi mimin lombanya (hahaha ini mah engga, becanda).

Tak lama kemudian, saya ngasi bewara ke Oddy sama Desi. Oy, ITB lagi ngadain lomba bisplan tuh, mau ikutan gaa? Mereka excited banget, fix liburan diisi sama bikin proposal :D

Yeeeey, bikin proposal :D #beneran

Biar ga repot pas konsultasi sama dosen, akhirnya kita buat banyak percobaan, bikin ini, bikin itu,, sayangnya ga ada yang beneran jadi L HPP udah revisi ribuan kali #mungkin. Cerita HPP nanti diceritain sama bu Desi, hahay. Revisi terus karena produk ga ada yang fix mau gimana, bingung mau apa.. pada akhirnya kita buat brownies. Produknya biasa banget, cuma ganti tepung terigu dikit sama ubi ungu. Sampai pada akhirnya konsultasi sama dosen, udah buat draft proposal..

"Kalian buat apa?" tanya bapaknya, "Bbbuat brownies pak" sambil malu-malu gitu soalnya gemeter, ac-nya maknyuss banget brr dingin. "Brownies? Biasa banget, mmm", bapak dosen berhenti sejenak.. "Oh iya, biasa banget sih produknya tapi kalian bisa buat ini…blablabla". Baiklah, konsultasi terus berlanjut akhirnya berhubungan lagi dengan mimin tea *ting. Awalnya aku lupa kapan aku pertama kali hubungan sama mimin (kebetulan miminnya teteh-teteh), nanya ini nanya itu, tapi aku ga nanya aneh-aneh lagi kayak Mandiri Young Technopreneur -_-. Puncaknya pada saat setelah pengumpulan proposal, pas awal masuk kuliah,, seminggu itu beneran deh, ya Allah masi juga ngurusin eta proposal. Nah, pas di kampus ada kaka kelas yang ikut lomba juga bilang, "Eh kalian udah terima email konfirmasi belum? Konfirmasi udah lolos seleksi administrasi? Disuruh buat video lho, blablabla". Waktu itu aku kaget banget soalnya aku sering cek email kelompok, tapi sayangnya email pribadi ga dicek juga #hadeuh. Beneran deh itu udah dicek email kelompok kaga adaa :'( pas dicek diemail pribadi baru ketauan deh, ada satu bagian proposal yang dianggap "Ga ada" padahal mah udah dibuat. Email itu dikirim lima hari yang lalu, sementara batas revisi sampai tiga hari kemudian.. Ampun deh!

Fix besok ke kampus gajah duduk, fix!!

Pada akhirnya kita ga berhasil menemui teteh mimin, sempet nelpon sih, tapi ga jelas gitu deh, beneran disitu aku udah males banget dan bilang ke tetehnya, teh boleh ga kirim ulang revisinya? Mungkin tetehnya lagi riweuh gitu jadi we.. wkwkwkw.. akhirnya dikirim di Unpad DU, buset cepet banget dah itu file 10 MB cuma satu menitan, ckckck (y) Unpad. Begitulah cerita antara peserta lomba dengan mimin. Kalau jadi mimin, harus sabar deh (kalau bisa miminnya dua orang supaya ga kewalahan). Hehehe.. sekian pengalaman saya PDKT sama mimin,, see you!

Minggu, 09 Juni 2013

6 Jam Bersama HPP; System and Value Added


Alhamdulillah dikasih waktu buat nulis lagi alias curhat diblog..So far so good J

Alhamdulillah juga dengan rahmat-Nya lah akhirnya proposal PKM-K yang Cuma dikerjain 1,5 hari lolos begitu saja buat dipresentasiin di depan juri. Still don't believe it, thank God, You answered our pray. Betapa gilanya hari itu, ngerjain si HPP 6 jam sebelum dikumpulin. HPP ini rentan sekali terkena revisi -_- as you know it, it was very crowded and I'm alone in the Dean's building. Not so much alone.
Dan setelah presentasi akhirnya poin penting yang harus kita ingat adalah:
Just keep smile J dan percaya rezeki itu ga ketuker :D
Dan satu lagi, it does really really work:
"Kita harus punya keyakinan, Tuhan maha mencukupkan kalau kita mau. Semua harus dijalanin dulu. Ada kemauan, ada usaha, ada doa dan niat. Miracle. Keajaiban. Percaya itu" –Om-nya Desi
And now we're talking about system and value added.
I'm studying food technology, people think it is one of prosperous major in my university. I see in my city, people often offer or selling food. It's unique like Ma Icih, different, innovative, etc. I and my friend intensely make business proposal. One of my lecturer challenge us to find the system including value added. We thought it was nonsense. We didn't understand what is the system he was talking about. And now he was telling the truth instead in the real life it is hard to implemented. I am confused, honesty. He was telling us the truth, that sentences circling around in my head. The truth is we must build a business that not 100% money-oriented, he said try to create chains of value and benefit. We tried to adopt a business model. I think it is still unfamiliar in my campus lol -_-" poor me.
The world tell me it is now to sleep to say good bye for today and say hello for tomorrow. What a great experience yesterday J I'm very grateful, alhamdulillah…

Rabu, 17 April 2013

Unity in Diversity ~ crude essay



 




(Sumber: http://www.dphotographer.co.uk/)
My country is so heterogenic. There are many tribes from Sabang to Merauke. I am proud as an Indonesian because we are trying to live in harmony that many countries hard to achieve. It is so simple; we can look at the traditions like gotong royong or work together. It does not apart from habit and tradition and also history. The founding fathers believe that we are one, unity in diversity. The questions are: why we live in harmony? What cause that happen? How it goes?
Why we live in harmony?
We believe that harmony creates more tolerances among others. Most Indonesians have social sensitivity. I see it when I ride public transportation. The driver sometimes makes a chat with the passenger, the topic is not far from daily life, and how we endure this "hard" life, economics, and education. I wonder why they still laughing and smiling even thought (maybe) in another perspective, life is very hard and we cannot even smile. Happiness is coming from simplicity. I see many westerners thought that happiness is coming from making a lot of money so we can buy everything we want. It is not just about money. Money can make us crying too.
What cause that happen?
It is complex when we talk about the causes, because it has relation with history. I see two things that unite my nations; there are football and another country's invasion. Football is something worth to watch. It increase the feel of nationality, we support the same team. There is a bond and feeling "We are one". It becomes phenomena too. The film producers try to make film about football. It calls "Garuda Di Dadaku". I think the founding fathers philosophy affect much in our daily life. We cannot forget that we have Bung Karno, the first president of Indonesia speak about nationality with the high spirit.
How it goes?
It goes very simple, in simplest way. It is attached within Indonesian's heart.

Minggu, 14 April 2013

Berawal dari Sini (2-end)

Hey, apakabar blog ku? Nyaris bulukan.. Sebelum menghajar 6 sks dihari Senin, aku ingin bercerita denganmu J

Dan semua itu terjadi begitu saja. Hampir saja tidak bisa dikendalikan, antara waktu kuliah + belajar sama organisasi. Setelah mengecap setengah dari perjalanan semester ini, aku belajar banyak hal, mulai dari ngundurin organisasi (rata-rata orang kaget aku bilang gitu) sampai hal yang paling sepele: komunikasi. Amanah di organisasi cukup banyak dan membuat puyeng. Ga ngeluh sih, ya kumaha deui. Udah resiko dan konsekuensi. Jujur aja aku masih berada di bawah bayang-bayang kompetisi yang baru saja aku ikuti sama partner tercinta: Desi Mega dan Claudia Lindari. Satuu kata aja yang menggambarkan itu adalah "EXCITED". Walaupun ga lolos, tapi aku Alhamdulillah masih bisa ketawa-ketiwi, memikirkan ide apa selanjutnya.


 

  1. Gendar di PHP in

Saking niatnya dan ketagihannya ikut lomba bisplan, aku sampai konsultasi sama dosen (yaiyalah). Kesalahan terbesar #lebay aku adalah ga konsul sama dosen TIP langsung jegur aja konsul ke dosen Ekotek. Yah dan akhirnya… Kemudian kami membuat produk baru dengan bahan baku beras merah. Udah dibuat sih, tinggal dari akunya yah, sebagai manajer produksi untuk mengeluarkan HPP. Ayo mil, HPP gawekeun! Setelah konsultasi dengan dosen TIP dan belum ada follow up-nya, aku sibuk dengan ngedanus. Hanya danus. Ini sudah menguras segalanya deh (lagi-lagi lebay). Keliatan banget aku belum bisa mengatur waktu. Aku belum bisa memprioritaskan kuliah itu NOMOR 1. Lagi-lagi aku lebih seneng ngerjain bisplan lho daripada kuliah (astagfirullah..). Bisnis tanpa ilmu itu hampa teman-teman. Bill Gates aja nyesel ga nyelesain kuliahnya.

  1. New Project!

Proyek ini memang fantastis dari namanya "Padjadjaran Berprestasi Summit". Aku diajakin kaka kelas buat ikut lomba itu. Yang aku tau, aku ga punya apa-apa selain ilmu pangan yang dimiliki serta secuil pengalaman dari lomba IEC ITB. Aku tau kalau ide aku belum se "wah" kaka kelas aku tadi. Secara kaka kelas aku itu udah pernah lolos PKM K dan ilmunya pasti lebih banyak. Aku pernah baca buku Wahyu Aditya dan Ridwan Kamil juga kalau semua orang itu kreatif, gimana mancingnya aja itu mah.

Ada perasaan minder gimanaa gitu, aku teh newbie van amateur pisan kalau masalah bikin proposal ide kreatif gitu. Tapi aku tertarik dan ga tau semangat aja, seolah-olah semua akan baik-baik saja. Tapi ada pertentangan batin gitu deh (eaa) antara realistis dan engga. Ga usah galau, just do it! Vs Duh gimana ya, kayaknya banyak banget kendala, aku takut…

Udah ga usah banyak pikiran, lakuin aja, Tuhan Maha Mencukupkan J

Andai aja ada orang yang ngomong gitu, dan itu adalah AKU sendiri. Di sini aku belajar bertanggung jawab plus keluar dari zona nyaman. Aku tau ini suliit sekali rasanya. Ini adalah zona yang belum aku jamah sebelumnya dan kamu bakal dibuat penasaran karenanya. Di sini, di kampus tercinta, aku belajar banyak hal. Satu hal yang ingin aku sampaikan adalah ini adalah kesempatan lho, kapan lagi coba kita "berpetualang" di daerah baru, ekstrim, dan menantang. Pengalaman adalah sesuatu yang ga bisa dibeli ataupun dituker sama Honda Jazz sekalipun #aseeek.


 

Tetap SEMANGAT MIleee (nyemangatin diri sendiri), semua akan berbalik pada niat J

Minggu, 03 Maret 2013

Inspirasi

Inspirasi itu datang darimana aja.

Wii, akhirnya semester baru alias semester keempat telah dimulai. Hampir 2 taun jadi Unpaders dan Damriders :D. We've just begin the new project. Need some inspiration. Berikut ini, hasil observasi aku terhadap dua rekan yang hebat ga ada duanya :D

  1. Claudia Lindari

    Mantan manajer marketing dan sekarang jadi bu GM. Aku ga tau persis gimana cara Oddy –panggilan akrabnya- nyari inspirasi. Yang jelas aku liat, dia orangnya focus dengan focus itu pekerjaan selesai pada waktunya. Misalnya nyari ide apaa gitu. Kayaknya waktu online dia hentikan sejenak dulu facebook –annya. Beda dari aku multitasking tapi ga selesai-selesai. Aku percaya dia General Manager yang baik J

  2. Desi Mega A

    Mantan manajer produksi, sekarang jadi manajer marketing. Mungkin Desi ini seneng banget nyari inspirasi/ide lewat masakannya, secara dia jago masak (makanya waktu itu ditempatin jadi manajer produksi). Mungkin (juga) dia nemu kendala jadi manajer marketing yang kudu kreatif dan lincah. Dengan pengalamannya jadi manajer produksi, pasti ada lah yang nyambung sama marketing (orang sama-sama belajar juga).

  3. Amila Yosalfa F (Me)

    Dulu aku jadi GM. Kerasa banget kalau GM itu perlu yang namanya kepemimpinan. Kemarin itu sungguh kacau sekali (maaf teman-teman, aku belum bisa memimpin dengan baik). Sekarang aku jadi manajer produksi. Kalau ditanya masalah kendala, pasti itu banyak banget soalnya aku ga bisa masak ._. Sebenernya jadi manprod ga harus bisa masak, yang harus bisa itu berimajinasi. Masih melayang gitu deh mau bikin apa. Bahan bakunya udah ada tinggal disulap menjadi sesuatu yang dapat dimakan dan praktis juga. Biasanya aku nyari inspirasi lewat jalan-jalan, merhatiin lingkungan sekitar, pergi ke Cisral, nyeuseuh, nyapu, ngepel. Pokoknya kegiatan yang dilakukan sendiri (kecuali ngelaprak; itu beda lagi). Harus banyak berimajinasi intinya.

Nah, Alhamdulillah taun ini aku keterima jadi anggota BEM Kema FTIP di Departemen Penalaran. Jujur aja aku ga pinter-pinter amat kayak kakak asuh (Teh Mytha J ). Ga ngerti kenapa masuk sini, tapi gapapa jadi banyak belajar dan mudah-mudahan wawasan makin luas aja. Ga hanya itu, aku juga bisa berkontribusi bagi Kema FTIP, keluarga, bangsa dan Negara, aamiin :D

Senin, 18 Februari 2013

Berawal dari Sinii (1)

Alhamdulillah teman-teman, akhirnya bisnis plan-nya BERES :D diakhiri dengan pulangnya kami dari kampus ITB dengan nafas tersengal-sengal mencari CC Barat Ruang No. 29. Maklumlah kita bukan anak ITB, ga tau ini-itu. Untungnya itu ga nanjak dan jauh kayak Unpad.. Alhamdulillah banget deh pokoknya :D.

Dan akhirnya flashback lagi dengan apa aja sih yang dilakukan selama ini, barangkali ini kali yaa evaluasinya dari sisi urusan umum kalau kerennya mah general affair. Waktu pulang kemarin dari ITB, berasa banget, setiap pulang konsultasi dari kampus, pasti kerjaannya buka laptop, terus tiba-tiba engga gitu lagi, berasa nostalgia gitu deh.

  1. Kite kerja ga efektif dan ga efisien banget. Sebulan hanya untuk ngurusin 1 proposal dan proposalnya maksimal 10 halaman. Ya ada faktor ini faktor itu, kayak cuaca. Biasanya kita ngumpul-ngumpul jam 2an. Karena udah dzuhur itu ujan, yaudah deh kumpul jam 10. Maaf ya ngaret mulu L Pada intinya, semua ini berangkat dari niat kita. Sebenernya apa sih niat temen-temen ikutan ginian? Kalau aku siih pribadi, mau cari pengalaman baru, wawasan yang lebih luass, dan lebih semangat lagi kuliah. Alhamdulillah, ketiganya tercapai, meski banyak keluhan mengenai bisnis plan yang kurang gereget tea. Ga apa-apa, justru sangat bermanfaat. PEMBELAJARANNYA itu lho yang lebih penting J . Pas di tengah jalan rada belok-belok gimana gitu niatnya, hahaha XD Niat apa yaa??
  2. Proposal bisnisnya kuraaang gereget. Nah, itu dia pangkal dari semua ini, semua yang menyebabkan kita kerja "setengah hati". Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai solusinya adalah cari masalah di masyarakat, tentukan segmen, dan buat produknya :D. Kita mah salah tuda, bikin produk dulu baru mikir cara pemasarannya. Bener-bener kuno nih, ga gaul sama buku STP-nya Rhenald Kasali. Yap, semua ini berawal dari kurangnya pengetahuan dan tingkat kemalasan super membaca. Jadii, solusinya adalah banyak baca, peka terhadap lingkungan, dan gahol sama angkatan atas. Aseekk..

Kalau dari akunya sendiri nih, apa aja yang didapet, tentunya banyak banget deh, ini diaa

  1. Melatih integritas. Apa sih integritas ituu? Jadi, integritas itu kesesuaian antara ucapan sama perbuatan kita atau pikiran/niat sama perbuatan kita. Contohnya kayak gini, aku janjian nih sama Desi jam 10 pagi di rumah Oddy. Nah, aku yang janjian itu ngaret dan bisa dikatakan integritas aku rendah banget (memang kenyataannya begitu). Tapi, aku ngerasa lho pas udah ikutan ini, aku berusaha lagi lebih on-time dan Alhamdulillah, sholat juga lebih diawal waktu. Musti disegerakan, biar pertolongan/inspirasi dari Allah juga disegerakan juga, hehehe… sebenernya ga gitu juga sih. Pokoknya sholat diawal waktu itu lebih baik J
  2. Pengalaman yang tak tergantikan. Ciee beurat euy bahasana. Waktu aku ikut seminar, pertama dan terakhir sama Hasna Durr, salah satu pembicaranya bilang kalau kampus itu inkubator terakhir. Akhirnya aku percaya itu setelah mengikuti lomba itu (jadi selama ini kamu ga percaya mil?). Mumpung ada dosen yang membimbing dan teman yang mau diajak kapan lagi coba kita dapet pengalaman kayak gini. Soalnya kalau udah terjun ke masyarakat, semuanya bergantung sama kita. Ngelatih soft skill pisan deh. Misalnya cara kamu berkomunikasi sama temen kamu atau nyampein ide ke dosen. Aku jujur ngerasa kita sebenernya punya ide lumayan cuma cara menyampaikannya kurang meyakinkan, sehingga akhirnya menjadi begitu. Itu bukan pernyataan penyesalan yaa,,

Bersambung ke bagian 2

Senin, 11 Februari 2013

Curcol, lagi-lagi H-5

H-5, udah sampe mana, my dearest business plan? Yah, pokoknya udah bosen pisan, hampir tiap hari tagline-nya brownies dan brownies. Warnanya ungu lagi, inget jomblo, hahahaha XD. Everything becomes purple. Pulpen warna ungu, iket rambut, pokoknya tiap hari nemu aja yang warnanya ungu. Tak terelakkan lagi, makalah bisnis plan yang warnanya ungu. Ibu aku bilang, " kamu teh brownies wae, hayoh we brownies, teu bosen kitu?" Ya gimana lagi yaa, tuntutan profesi, #eaa dan aku sekarang sedang memindahkan laptop, cabut kabel internet. Fokus! Fokus buat bikin pos diblog, wkwkwk…

Akhir-akhir ini memang aku sering nge-post soalnya I need someone to share. Ga nemu orang yang tepat. Emang harus tepat aja gitu? Engga juga sih, lagi nyari orang yang lumayan nyambung buat diajak bicara masalah bisnis plan ini (again). Ya kumaha deuinya. Udah bingung aku teh, nge-blog adalah solusi terakhir. Ujung-ujungnya malah brainstorming sendiri, nanya sendiri, jawab sendiri. Alhamdulillah, ada beberapa teman yang mau ngasih saran dan kritik yang sangat berharga buat my dearest business plan. Sarannya sangat membangun. Terima kasih untuk Hardina Septiani--Dina dan Nisrina Putri Rahayu aka Ninis.

Kalau ditanya bikin bisnis plan banyak kendala, itu mah udah jelas. Jujur aja pengalaman aku bikin proposal masih sangat minim, bahkan nol besar. Maka dari itu, aku minta saran orang-orang, siapapun itu. Tentu aja dosen yang membimbing dan mengarahkan. Oh iya, aku berencana, apapun yang terjadi, mau proposalnya masuk atau engga, aku berniat buat bikin brownies buat dosennya,, yaa itung-itung ucapan terima kasih udah bimbing selama ini. Alhamdulillah, ilmunya nambah, jadi sobatan atau sekalian aja salam pacantel sama MS. Word, MS. Visio, sama MS. Excel. By the way, aku nge-post blog juga lewat MS. Word. Ga tau kenapa kalau disitusnya langsung, mood buat nge-post rada ilang gimanaa gitu. Sinyal nulisnya melemah.

Lagi-lagi, balik ke bisnis plan stress banget kesannya. Kalau dibilang stress engga (masa sih ??). Bosen dan eneg aja sih, soalnya udah sebulan lebih lho #parah. Ya Allah, pengen cepet beres atulaaah :'( . Berasa ga liburan lho, sama aja kayak kuliah. Mungkin yang bikin eneg ini adalah niat yang ga lurus. Kadang-kadang atau malah sering, kalau konsultasi sama dosen itu tegang, kalau itu sidang skripsi kayaknya aku pingsan deh #lebay ah! Dosennya ga ngegel kok, tenang mil. Tapi, ada beberapa hal yang bikin aku takjub, aku bisa melangkah sejauh ini, dan aku mikir without Him we are so powerless. Walaupun orang lain mikir,, yaa cuma konsul bolak-balik Bandung-Jatinangor. Andaikan aku sama rekan-rekan itu engga tahan mental (terutama tahan sama godaan syetan yang terkutuk), mungkin proyek ini udahan. Begitu aja, ga berbekas. Dan menulis post ini aku jadi inget, kita harus membereskan apa yang kita mulai, sampai tuntas! Bisa jadi, itu adalah ciri dari orang yang punya integritas. Semangaaat Milee, manajerku tersayang Oddy dan Desiii. We can DO it!!

Minggu, 10 Februari 2013

Consideration

Consideration is when you think about something carefully (from Cambridge dictionary online). With this event, a business plan competition, I able to "read" my weaknesses more clear than before. So many considerations have been made. I am slow-thinker, fear to make mistake, do not have an opinion (my personal statement or idea), haven't integrity. Then I'm thinking about take a charge because my colleague doesn't have idea that solve our problem. Maybe they will change the product within 5 days. It's impossible, I know. I'm afraid our lecturer is waiting the fix concept about it.


 

We are making brownies!!!


 

I know, the innovation is not too much. Standard product, but my lecturer said it has potential from it's… yeah something that I can't tell you (secret's company). After I followed seminar yesterday, Mr. Kalla said "just do it!" It inspired me to, "stand firm for your beloved brownies, it's okay :D " For now, I need someone to share, share this idea, how can I believe this. Then my parents suggested me to try some new product. Well, just do it, if the product is much tastier than brownies, you should bring it to your friends and ask them what it tastes and the prospect.

Rabu, 06 Februari 2013

Miss Sana-sini

Hadeuuh, pulang-pulang dari kampus langsung "galau" banget. Bukan apa-apa sih, tapi karena bisnis plan yang udah dibuat berasa ga worthless gimanaa gitu. Kita udah nyusun tu proposal udah dari tahun lalu. Sepertinya Allah belum meloloskan proposal yang satu ini -_-. Setelah baca bukunya Rhenald Kasali yang Membidik Pasar Indonesia (STP), ternyata kita kuraang banget, berasa banget amatirannya. Masi abu-abu gitu deh konsepnya pas ditanya ama dosennya. Kalau aja aku beli buku ini lebih awal, pasti kejadiannya lain. Nah, sekarang yang bikin bingung, apa mau buat sesuatu yang lain? Jujur, pengorbanan kita udah banyak banget, waktu, uang, tenaga, pikiran, revisi yang tak henti-hentinya. Campur aduk deh. Banyak yang harusnya, "Kalian ini harusnya kayak gini lho, bla bla bla.. " Asa ngenes kalau diubah produknya, beneran deeeeeh!

Tapi, di sisi lain aku mikir, emang dari awal engga konsul dulu ke dosen TIP-nya -_-. Apa aku harus tunda dulu, terus mantepin produknya buat nanti ikutan WMM/PKM? Itu salah satu pertimbangan aku sih, alesannya, kita ikut lomba mahal-mahal, ternyata ga mantep kan sama aja bohong. Tapi momen ini bisa dijadiin pelajaran, harusnya kumaha ieu proposal teh? Aslinya ini beda sama bikin proposal PKM, intinya mah lebih serius (sampai aku beli buku Rhenald Kasali segala). Apakah manajer-manajerku ini akan menerima dengan lapang dada? Jawabannya, bisa iya bisa engga. Mungkin mereka akan sedikit sakit hati (kamu sakit hati ga sih mil, kalau produknya diganti?). Kalau sakit mungkin engga, ya asa lebar kumaha gitu, wkwkwkw.. Tapi kita akan mencoba yang terbaik untuk meyakinkan bahwa ini produk layak untuk dipasarkan. Mengalah bukan berarti pasrah, tapi kita belajar hal baru, yang missing-missing itu lho yang orang lain belum tau. Jadi, kita bisa ngembangin usaha asli kita (pangan). Ya Allah, dipending sampe WMM/PKM?

Sabtu, 02 Februari 2013

Berasa Gimanaa Gitu??

Akhirnya aku mulai corat-coret lagi blog yang hampir bulukan (kalau roti). Akhir-akhir ini aku lagi mikirin perkembangan bisnis plan yang dibuat, sampai aku ga bisa tidur aka insomnia. Produknya?? Kalau mau jujur itu produk masih kurang greget, berasa gimana gitu, asa ada yang kurang. Apa ya?

Kalau kata aku sih (memang) harganya cukup mahal, cuma kalangan atas aja yang bisa beli. Apa yang harus ditambahin? Bingung deh, sedang mencari inspirasi, salah satunya lewat nge-blog ini, brainstorming. Produk ini terbuat dari ubi ungu, warnanya ungu. Terus, mau ditambahin apa buat inovasinya? Aku sama temen-temen manajer sepakat nambahin irisan buah di dalemnya sama topping selai buah. Kalau enak, Alhamdulillah, kalau engga, kudu dirubah lagi kira-kira apa yang buat ga enaknya. Sebenernya rasa itu bukan segalanya sih, yang penting dalam penilaian proposal itu inovasi sama kegunaannya. Menurut aku inovasinya masih belum greget (sekali lagi aku bilang gitu). Mending buat risol dah kalau gitu. Inovasi sama kegunaannya udah jelas. Gunanya untuk konsumsi (jelas) dan ada manfaat kesehatannya. Varian olahan ubi ungu ini memang sudah merajalela di internet. Kasian juga manajer produksi yang udah percobaan berkali-kali.

Dan tiba-tiba aku kaget baca post diblog seorang teman. Intinya adalah ada masalah dengan orangtuanya. Kalau dibandingin sama masalah mata kuliah Ekotek yang fenomenal (mm,fenomenal?),ya seperti yang pernah aku ceritain ke teman-teman semuanya dipost sebelumnya. Kalau dibandingin, itu sama sekali ga ada apa-apanya sama masalah yang dihadepin sama temen aku itu. Butuh hati yang lapang, lebih lapang dari lapangan bola atau lapang manapun. "Suatu saat aku akan menemukan masalah yang lebih pelik dari ini", itu menjadi kenyataan mungkin, bagian dari skenario kehidupan ini.

Akhirnya, kembali lagi pada produk bisnis plan -.- Hmm, semoga saja percobaan manajer produksi tercinta kita, Desi Mega Ariyanti membuahkan hasil. Kita semua bergantung sama kamu Des, hehehe… Pasti kita bantuin buat HPP-nya kok, we always together till the end. Jadi inget waktu kita mau ikut Mandiri Young Technopreuner, it was so exited :D. Semoga "exited"-nya masih ada, masih semangaaat #meskiradagalau akademik. IPK bukan segalanya, justru momen ini juga ga kalah pentingnya buat masa depan kita. May God always guide us on the right path, aamiiin J.

Rabu, 16 Januari 2013

Hampir Mati



Nge-blog kilat dulu nih
Udah 1,5 tahun aku bermimpi ke sana,, ke Cambridgeshire! Tapii,, impian itu hampir aja mati. Beneran deh. Bukannya aku mau jalan-jalan ke sana, tapi mau nuntut ilmu, di Universitas Cambridge. Ceritanya siih mau ngambil S2 dengan jurusan Bioscience Enterprise. Aku tau itu beraat banget karena IPK-nya harus 3 koma sekian, dan akuu?? Dapet 3 aja udah paling beruntung se dunia rasanya.
Terus apa yang dilakukan?
Saat ini aku tengah menyusun sesuatu, nyusun proposal bisnis. Berhubung cita-cita duniawi aku ini belakangnya "Enterprise" jadi belajar cari duit sebanyak-banyaknya dan sehalal mungkin. Halal itu ga hanya makanan lho, duit juga kudu halal. Di semester 3 yang kurang gairah ini, suatu ketika aku baca tweet dari temen aku yang ada di Semarang sana

amyyy...kau itu dari jaman dulu paling jago danusan.. semangaaaaaat... moga bisa kekumpul :') RT @amilafauziah ya Allah saya butuh uang :')

Walaupun kata-kata ini sederhana, tapi memotivasi kembali deh, nyala api yang nyaris padam. Terima kasih untuk sahabat tercinta Sandy aka Cassandra :') May God bless you, always,, jangan lupa bawa oleh-olehnya :p

Kenapa sih harus ke Cambridge???
Waktu SMA aku seneng banget ngekhayal bareng Sandy ini, it was soo exited, thrilled. Pokoknya brainstorming itu paling menyenangkan dan menghibur disisa memori SMA. Mengkhayal tinggi sampai langit kayaknya, sampai kita mau bikin sesuatu yang manusia ga mungkin (saat ini) ga bisa. Aku pikir kalau buat "itu" bisa menimbulkan banyak masalah. Mungkin saat itu juga Sandy terinspirasi buat masuk jurusan Fisika, mungkinkah? Aku, Sandy, dan Ajeng ngimpi bisa ketemu di pesawat mau ke luar negeri, ceritanya kita udah punya suami sendiri-sendiri hahaha… Imajinasi liarr banget, tapi Einstein bilang kalau "imagination is more important than knowledge" soalnya imajinasi itu yang ngelahirin pengetahuan. Awalnya kita ngimpi kan buat sesuatu yang bisa nganter kita ke suatu tempat jauh, ga usah jalan kaki. Ya itu mobil. Ya itu juga, pengetahuan, kenapa pengen ke Cambridge suatu saat nanti (amin). Terinspirasi oleh teman dan terpengaruh oleh teman. Ga lupa juga ilmuwan muslim yang selalu inspiratif, kekuatan membaca itu sungguh luar biasa :'). Mereka baca Qur'an juga udah gimanaa gitu. Sebenernya tumpukan buku kuliah kita juga bisa jadi adalah Al-Qu'ran.
Dan kedua adalah karena iseng.



Ceritanya simple, waktu udah SNMPTN kan nganggur yaa kira-kira sebulan. Aku cari sesuatu di internet, yang GRATIS. Akhirnya aku nemu kayak "competition" online gitu. Gampang aja kok, cuma ngasi komentar sama buku yang diterbitin Cambridge University Press. Nanti komentar terbaik bakal dikasi buku gratis, waktu itu judulnya "Cambridge English for Scientist". Awalnya nyoba aja sih, ya kalau ga dapet ya gapapa, selow aja. Taunya beberapa minggu kemudian, aku nge-check lagi email ternyata ada email dari CUP, tepatnya dari Mr Koster. Makasiiiiih banget Mr Koster :D . Dia minta alamat rumah gitu dan akhirnya nyampe deh kurang lebih 1 bulanan.
Ya begitulah ceritanya, dari obrolan hangat bersama sahabat menjadi impian, daan insya Allah jadi kenyataan (amin).

Sabtu, 12 Januari 2013

Pelajaran


Pelajaran itu ga harus dari kuliah aja lho, buktinya pelajaran kehidupan itu bisa dan jadi lebih penting.

Yap, tepatnya 7 hari yang lalu, pas ngumpulin tugas Ekotek. Betapa "stress" hari itu, udah mah mau ujian Kitik (Alhamdulillah aku tugasnya dah selesai). Hanya satu mata kuliah ini yang selalu mandek dari minggu tenang. Dan pada akhirnya nyesek banget, tugasnya belum diterima sama dosennya. Iya emang aku ngumpulinnya telat (deadline jam 8, dikirim jam setengah 10). Ada sih ketidakadilan gitu, misalnya ada temen aku yang ngirimin lebih siang tapi tugasnya udah diterima dan ada nilainya. Nyeseeekkkk banget, itu ngerjainnya udah ¾ mati, udah mah nyaris solo karir. Entah mengapa aku tak tahu juga -_-". Nyesek to the max kalau kerjaan kita ga dihargain, ga adil, dan lain sebagainya. Yang bikin aku kesel lagi (maaf) aku ngerjainnya nyaris solo karir. Tapi disitu banyaaak banget hikmahnya teman-teman (meski nyesek) :').

Hikmahnya itu, pertama, kita ga usah takut nanya sama dosen. Ini dia fatal banget, kalau nanya tugas di h-1 asa gimana gitu, bisi ngeganggu lah, itulah, inilah, dosen juga punya kesibukan sendiri. Pokoknya jangan takut nanya dan jangan nanya h-1 banget. Kedua, kita belajar buat sabar dan ikhlas. Yaaa nampaknya seakan ga dihargain itu kerjaan (baru tidur jam setengah 10 pagi). Put your trust in God. Selama ini cuma Allah lah yang ngeliat proses untuk ngerjain tugas itu, only Allah. Oleh karena itu, aku jadi sadar kalau kita ini ujungnya bakal menghadapi hari pembalasan, jadiii kita kuliah, apapun itu kegiatannya hanya karena Allah, buat Allah. Maha karya ini kupersembahkan untuk Mu :'). Temen aku, Oci bilang,, sabar ya milee, sabar aja yang ikhlas,, Allah tau yang terbaik buat kita. Bener banget cii, walaupun nyesek, He knows best :D. 

Ketiga, aku nebak-nebak nih apa sih maksud Allah ngirimin perkara yang seperti ini, kenapa hal ini terjadi. Mungkin suatu saat nanti aku bakal nemu masalah yang lebih pelik daripada "ga dihargain", Allah udah nguji kita-kita ini dan nitipin kekuatan sama kita. Selow ajee, udah biasa #eaa. Keempat, dosen itu bilang kalau hal ini terjadi karena kitanya takabur. Asa kumaha kitu, waktu ujian memang kesel sih "apaan yang takabur orang ini ngerjain ¾ mati" atau "what on earth pisan??" hahaha lebay pisan. Jujur sih, emang iya kita takabur (meureun jarang nanya tea). Gimana ya, speechless da, pengen bilang "Ya Allah…" Terus Devi bilang, mil kalau aku jadi kamu aku meninggal (talking about solo career) wkwkwkwkw Devi aya-aya wae XD.

Kelima, menjaga komunikasi. Kalau kerja kelompok memang haruss banget jaga komunikasi, pokoknya ga enak banget kalau miskom. Misalnya si A udah ngerjain X, terus si B ngerjain X juga terus siapa yang ngerjain Y? Jawabannya: Ga ada. Nah, ini dia bikin ga enak, makanya aku bikin pembagian tugas gitu kalau kerja kelompok. Dan selalu mengingatkan diri sendiri dan orang lain. Apalagi kalau kita sekelompok sama yang angkatan atas. Jujur sih rada sulit jaga komunikasi, misalnya ngerjain tugas Ekotek. Nyaris solo karir (menurutku, mungkin ini sedikit egois) karena 60% pekerjaan dikerjain sama aku. Aku pikir "No one cares about it". Yang satu memang sibuk dan ngambil mata kuliah yang dosennya sama, yang satu lagi "engaged with another circumstances". Nah, yang rada ngeselin itu yang "engaged with another circumstances". Menurut aku dia ga memprioritaskan tugas ini untuk diselesaikan. Aku udah "ribut" tugas udah agak lama lho, tapii…… Mungkin hanya aku aja yang antusias buat nyelesain tugas ini (meureun). Aku mikir ini tugas investasi masa depan kalau ga diterima kerja alias berwirausaha. Ya pastinya pandangan orang beda-beda mengenai tugas dan prioritas. Tapi ini tugas penting lhoo… Aku memang ga layak buat nyalahin si A dan si B, tapi aku berharap aku bisa berkomunikasi lebih baik lagi sama orang. Memang aku ga deket sama ewac (singkatan "engaged with another circumstances") mungkin itu yang bikin bentrok deh. Keenam, belajar berterimakasih dan bersyukur. Apapun yang terjadi serahin aja sama Allah, everything is going to be okay :D. Alhamdulillah ya Allah, mengirimkan ujian seperti ini, it make us stronger than yesterday dan bapak dosen yang mengingatkan kalau kita takabur,,, much obliged Sir!

Keseriusan kita mencari ilmu, tidak akan berakhir sia-sia.
Dunia akan memuliakan kita, belum lagi balasan berupa pahala. Subhanallah, :)
*semangat pagi, \(^_^)/ -Nisrina Putri Rahayu-