Rabu, 06 Februari 2013

Miss Sana-sini

Hadeuuh, pulang-pulang dari kampus langsung "galau" banget. Bukan apa-apa sih, tapi karena bisnis plan yang udah dibuat berasa ga worthless gimanaa gitu. Kita udah nyusun tu proposal udah dari tahun lalu. Sepertinya Allah belum meloloskan proposal yang satu ini -_-. Setelah baca bukunya Rhenald Kasali yang Membidik Pasar Indonesia (STP), ternyata kita kuraang banget, berasa banget amatirannya. Masi abu-abu gitu deh konsepnya pas ditanya ama dosennya. Kalau aja aku beli buku ini lebih awal, pasti kejadiannya lain. Nah, sekarang yang bikin bingung, apa mau buat sesuatu yang lain? Jujur, pengorbanan kita udah banyak banget, waktu, uang, tenaga, pikiran, revisi yang tak henti-hentinya. Campur aduk deh. Banyak yang harusnya, "Kalian ini harusnya kayak gini lho, bla bla bla.. " Asa ngenes kalau diubah produknya, beneran deeeeeh!

Tapi, di sisi lain aku mikir, emang dari awal engga konsul dulu ke dosen TIP-nya -_-. Apa aku harus tunda dulu, terus mantepin produknya buat nanti ikutan WMM/PKM? Itu salah satu pertimbangan aku sih, alesannya, kita ikut lomba mahal-mahal, ternyata ga mantep kan sama aja bohong. Tapi momen ini bisa dijadiin pelajaran, harusnya kumaha ieu proposal teh? Aslinya ini beda sama bikin proposal PKM, intinya mah lebih serius (sampai aku beli buku Rhenald Kasali segala). Apakah manajer-manajerku ini akan menerima dengan lapang dada? Jawabannya, bisa iya bisa engga. Mungkin mereka akan sedikit sakit hati (kamu sakit hati ga sih mil, kalau produknya diganti?). Kalau sakit mungkin engga, ya asa lebar kumaha gitu, wkwkwkw.. Tapi kita akan mencoba yang terbaik untuk meyakinkan bahwa ini produk layak untuk dipasarkan. Mengalah bukan berarti pasrah, tapi kita belajar hal baru, yang missing-missing itu lho yang orang lain belum tau. Jadi, kita bisa ngembangin usaha asli kita (pangan). Ya Allah, dipending sampe WMM/PKM?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar