Selasa, 25 September 2012

The Art of Making Report (1)

Hellooo, long time no see.. my lovely dear blog. Karena aku sedikit rada ga mood nulis jadi gini deh.. Maaf kalau rada ngaco gitu gimana, hahaha...
Sekarang lagi sibuk-sibuknya bikin laporan, sampai-sampai nge-blog juga ga sempet (waduuh), apalagi baca bukunya "Innovate, We Can!"-nya Avanti Fontana. Sekarang mah lagi usum yang namanya ngelaprak. Apakah laprak itu??? Let's chekidot (check it out)!
Laprak singkatan dari laporan praktikum. Kalau temen-temen pernah denger (meureun..) mungkin laprak itu identik sama sesuatu yang ilmiah yang kerap kali nempel di mahasiswa jurusan IPA (natural sciences) kaya teknologi pangan. Laporan ga hanya ngetik soal teori dasar mulu lho... bandingin sama haspeng. Apa itu haspeng? Haspeng itu singkatan dari hasil pengamatan. Mungkin ada sebagian orang yang dijadiin akronim HP, ya sekreatif mungkin supaya bikin laporan itu ga ngebetein, ngantuk, ga inspiratif, jadi aja laporannya ga bernyawa alias ga mutu. Sekalian bagi pengalaman aja, aku punya kaka asuh yang ga ngasih softcopy laporannya. Sebenernya kalau diminta juga bisa, tapi yaudahlayah.. toh, masih bisa hidup di TIP yang keras ini meski bikin laporan 100% original. 100% love Indonesia deh :D. Bukannya maksud anti-copas, tapi kalau bikin sendiri sensasinya beda lhoo :). Dan itu yang jadi pertimbangan apa aku harus kasi softcopy atau hardcopy buat ade asuh. Akhirnya aku mutusin hardcopy-nya aja... Itu juga kalau dianya minta..
Intinya, kalau bikin laporan jangan sks kaya UTS ama UAS, tapi kondisi ini ga bisa dihindari soalnya haspengnya yang sering "galau" terus revisi berulang-ulang dan pembahasan ga kelar-kelar. Kalau haspengnya "galau" bisa diatasi dengan menyicil laporan MESKI SATU KATA. Tapi jangan cuma nulis "Pada" aja tapi tulis ato ketik kata kuncinya supaya inget apa yang dibahasnya. Biasanya awal pembahasan suka diketik "Pada praktikum kali ini,,,". Selaluu aja begitu (abis apalagi coba??)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar